Kamis, 06 November 2014

Tugas Bisnis pos 4 MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)



Siapkah anda menghadapi persaingan di tahun 2015? Sudah seharusnya kita bersiap menghadapi ketatnya persaingan di tahun 2015 mendatang. Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara akan membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA  merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Terdapat 4 hal yang akan menjadi fokus MEA pada tahun 2015 yang dapat dijadikan suatu momentum yang baik untuk Indonesia:
1.      negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi. Dengan terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi maka akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari satu negara ke negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.
2.      MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan yang meliputi competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), taxation, dan E-Commerce. Dengan demikian, dapat tercipta iklim persaingan yang adil;  terdapat perlindungan berupa sistem jaringan dari agen-agen perlindungan konsumen; mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta; menciptakan jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi; menghilangkan sistem Double Taxation, dan; meningkatkan perdagangan dengan media elektronik berbasis online.
3.      MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan, serta teknologi. 
4.      MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global. Dengan dengan membangun sebuah sistem untuk meningkatkan koordinasi terhadap negara-negara anggota. Selain itu, akan ditingkatkan partisipasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada jaringan pasokan global melalui pengembangkan paket bantuan teknis kepada negara-negara Anggota ASEAN yang kurang berkembang. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan industri dan produktivitas sehingga tidak hanya terjadi peningkatkan partisipasi mereka pada skala regional namun juga memunculkan inisiatif untuk terintegrasi secara global.

Berdasarkan ASEAN Economic Blueprint, MEA menjadi sangat dibutuhkan untuk memperkecil kesenjangan antara negara-negara ASEAN dalam hal pertumbuhan perekonomian dengan meningkatkan ketergantungan anggota-anggota didalamnya. MEA dapat mengembangkan konsep meta-nasional dalam rantai suplai makanan, dan menghasilkan blok perdagangan tunggal yang dapat menangani dan bernegosiasi dengan eksportir dan importir non-ASEAN.

Tetapi menurut saya jika di Indonesia MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor Indonesia. Di sisi lain, muncul tantangan baru bagi Indonesia berupa permasalahan kualitas komoditas yang diperjualbelikan, contohnya untuk komoditas pertanian, karet, produk kayu, tekstil, dan barang elektronik. Dalam hal ini competition risk akan muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Negara Indonesia sendiri.

Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya Foreign Direct Investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia. Meskipun begitu, kondisi tersebut dapat memunculkan exploitation risk. Indonesia masih memiliki tingkat regulasi yang kurang mengikat sehingga dapat menimbulkan tindakan eksploitasi dalam skala besar terhadap ketersediaan sumber daya alam oleh perusahaan asing yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah sumber daya alam melimpah dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia, sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat untuk menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.

Dari aspek ketenagakerjaan, terdapat kesempatan yang sangat besar bagi para pencari kerja karena dapat banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan akan keahlian yang beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam rangka mencari pekerjaan menjadi  lebih mudah bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu. MEA juga menjadi kesempatan yang bagus bagi para wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Dalam hal ini dapat memunculkan risiko ketenagakarejaan bagi Indonesia. Dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand serta fondasi industri yang bagi Indonesia sendiri membuat Indonesia berada pada peringkat keempat di ASEAN.

Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan risiko-risiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan. Oleh karena itu, para risk professional diharapkan dapat lebih peka terhadap fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi risiko-risiko yang muncul dengan tepat. Selain itu, kolaborasi yang apik antara otoritas negara dan para pelaku usaha diperlukan, infrastrukur baik secara fisik dan sosial(hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi penonton di negara sendiri di tahun 2015 mendatang.

Sumber: koran republika tahun 2008, majalah gatra maret 2014, koran kompas.

tugas bisnis pos 3 Kurangi Emisi Karbon, Bandara Soekarno-Hatta Raih Akreditasi "Mapping"



Kurangi Emisi Karbon, Bandara Soekarno-Hatta Raih Akreditasi "Mapping"


Bandara Internasional Soekarno-Hatta meraih akreditasi Mapping pada program Airport Carbon Accreditation yang diinisiasikan oleh Airport Council International (ACI). Bandara Soetta diakui berkomitmen dalam mengurangi emisi karbon.

Bandara Soetta menjadi bandara pertama dan satu-satunya di Indonesia yang meraih akreditasi tersebut. Setelah tahap Mapping tersebut, Bandara Soekarno-Hatta akan melanjutkan tahap berikutnya yakni Reduction, lalu Optimisation, dan terakhir adalah Neutrality.

Pada tahap Mapping, PT Angkasa Pura II (Persero) bersama pihak independen bersertifikasi yakni TUV Rheinland China melakukan pemetaan jejak karbon atau carbon footprint di Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk mengetahui seberapa banyak emisi karbon dan berasal dari kegiatan apa saja.

“Setelah itu, kami dapat menentukan strategi dalam mereduksi emisi karbon guna meraih akreditasi Reduction dalam beberapa waktu ke depan,” jelas Direktur Utama PT AP II Tri S. Sunoko, dalam keterangan tertulis, Jumat (24/10/2014).

Hasil mapping terhadap carbon footprint, diketahui volume emisi karbon di bandara tersibuk di Indonesia itu sebanyak 137.145 ton di mana antara lain berasal dari konsumsi listrik, BBM, gas, aktivitas yang tidak dapat dikendalikan operator bandara, dan sebagainya.

AP II menargetkan dapat mengurangi 25 persen volume emisi karbon, sehingga dapat meraih akreditasi Reduction. Implementasi program Airport Carbon Accreditation merupakan langkah nyata AP II terhadap kepedulian pada lingkungan.

Tri Sunoko berharap, langkah ini diikuti oleh bandara-bandara lain di Indonesia demi lingkungan yang lebih baik. Saat ini tercatat sebanyak 36 bandara di seluruh dunia yang berhasil meraih akreditasi Mapping, sementara itu di tingkat Asia Tenggara hanya ada lima bandara, dimana empat bandara berasal dari Thailand dan satu bandara dari Indonesia yakni Bandara Soekarno-Hatta.

Untuk tahap Reduction, hanya satu bandara di Thailand yang meraih akrditasi tersebut. Sementara itu, belum ada satu pun bandara asal Asia Tenggara yang meraih akreditasi Optimisation dan Neutrality.

Dalam mengurangi emisi karbon ini sangat baik sekali untuk lingkungan disekitar, dan bumi kita.
Sumber: Koran Kompas

tugas bisnis pos 2 Pengertian Ekonomi dan Permasalahannya



Pengertian Ekonomi dan Permasalahannya
1.  Pengertian  Ekonomi
Istilah ekonomi berasal dari kata OIKOS (rumah/rumah tangga). NOMOS ( aturan-aturan ) apabila digabungkan maka akan mempunyai pengertian bagaimana seorang, masyarakat atau bangsa berusaha memenuhi kebutuhannya.
2.  Faktor Penggerak Kegiatan Ekonomi
a.    Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas.
 Ya karena,, manusia adalah makhluk yang tak pernah puas, jadi ekonomi pun terasa tak pernah terpuaskan.
b.    Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas.
Karena, kelangkaan mencakup kuantitas, kualitas, tempat dan waktu. Sesuatu tidak akan langka kalau jumlah (kuantitas) yang tersedia sesuai dengan kebutuhan, berkualitas baik, tersedia di mana saja (di setiap tempat) dan kapan saja (waktu) dibutuhkan.
c.    Pilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan sumberdaya untuk tujuan tertentu.
Contohnya, Nona Lia berbisnis jualbeli mobil bekas. Di awal tahun, ia membeli sebuah mobil bekas dengan harga Rp 60 juta. Mobil itu diperbaiki dengan biaya Rp 20 juta. Maka total harga perolehan mobil menurut konsep akuntansi adalah Rp 80 juta. Di akhir tahun mobil itu terjual seharga Rp 100 juta. Nona Lia untung Rp 20 juta. Benarkah demikian?
Ekonom melihat dari sudut pandang yang lebih luas, yaitu alternatif penggunaan uang sebesar Rp 80 juta, jika tidak digunakan untuk membeli mobil bekas. Alternatif paling umum adalah menyimpannya dalam deposito berjangka. Jika bunga deposito 30% per tahun, di akhir tahun uang Nona Lia menjadi Rp 104 juta.
Jadi walau secara akuntansi Nona Lia untung Rp 20 juta, secara ekonomi rugi Rp 4 juta. Sebab dengan mendepositokan uangnya, dia memperoleh Rp 4 juta lebih banyak dibanding jual beli mobil bekas.
Jadi, konsep yang dijelaskan di atas adalah biaya kesempatan (oportunity cost), yaitu kesempatan yang hilang karena kita telah memilih alternatif yang lain.
d.    Konsep Ekonomi, pilihan-pilihan (Choice)
Dalam setiap masyarakat selalu didapati bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas banyaknya. Manusia tidak pernah merasa puas atas apa yang telah mereka peroleh dan mereka capai. Apabila keinginan sebelumnya sudah terpenuhi, maka keinginan-keinginan yang lain akan muncul.
Terbatasnya sumber daya tersedia dibandingkan kebutuhan/keinginan, menyebabkan manusia harus menentukan pilihan-pilihan yang bersifat individu maupun kolektif. Pilihan yang bersifat individu, misalnya, baju apa yang akan dipakai hari ini. Pilihan kolektif, misalnya, kemana kita piknik hari Sabtu nanti. Ada juga pilihan-pilihan yang sangat kompleks (sulit). Misalnya, mana yang kita dahulukan, sekolah yang tinggi atau cepat-cepat kerja.



3.  Kegiatan Ekonomi
Yaitu merupakan suatu aktivitas atau usaha yang dilakukan manusia untuk mewujudkan kemakmuran.Untuk mencapainya, maka kegiatan ekonomi meliputi 3 hal, yaitu produksi, konsumsi dan distribusi. Kegiatan tersebut antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan.
a.    Kegiatan Produksi
usaha untuk menghasilkan atau menambah daya guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.Contoh: Perusahaan yang memproduksi bahan-bahan makanan seperti minyak goreng, tepung, dll.
Tujuan Produksi
Secara umum: memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Secara khusus: dilihat dari kepentingan pihak produsen dan konsumen.
Dari pihak produsen: untuk meningkatkan keuntungan serta menjaga kesinambungan kehidupan perusahaan. Dari pihak konsumen: untuk menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan.
Fungsi Produksi: Menyediakan kebutuhan masyarakat, Meningkatkan keuntungan, Sebagai alat pemuas kebutuhan
b.    Kegiatan Konsumsi
menyangkut tindakan manusia baik secara individu maupun kelompok, dalam memakai atau menghabiskan barang dan jasa yang diproduksi. Kegiatan konsumsi banyak dipengaruhi tingkat pendapatan, kebiasaan, dan budaya.
Tujuan Konsumsi
Kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Fungsi Konsumsi: Menjaga kelangsungan hidup, Memenuhi semua kebutuhan yang dibutuhkan.
c.    Kegiatan Distribusi
adalah usaha menyalurkan atau menyebarluaskan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Ada dua sistem distribusi, yaitu :
Distribusi langsung : Produsen melakukan penyaluran tanpa perantara
Distribusi tak langsung : Penyaluran dilakukan pedagang.
Usaha distribusi barang dan jasa meliputi hal-hal berikut:
Perdagangan barang, meliputi hasil-hasil pertanian,industri,dan tambang.
Distribusi jasa, meliputi uang, alat-alat modal, pariwisata, asuransi.
Distribusi tenaga kerja, misalnya melalui Departemen Tenaga Kerja, agen, dan calo tenaga kerja.
Tujuan Distribusi
Adalah untuk menyampaikan barang atau jasa dari tempat produsen ke tempat pengguna atau pemakai.
Fungsi Distribusi
Memperlancar arus penyaluran barang dan jasa kepada konsumen, Menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen
Saluran Distribusi
Saluran distribusi barang konsumsi langsung ke konsumen tanpa melalui perantara.
Saluran distribusi hasil industry sebagai berikut:
Produsen agen distributor hasil industry pemakai hasil industry
Produsen agen pemakai hasil industry
Produsen distributor hasil industry pemakai hasil industry
Produsen pemakai hasil industry
Saluran distribusi hasil pertanian sebagai berikut:
Petani langsung ke pemakai
Petani tengkulak ke pemakai
Petani tengkulak grosir pedagang kecil pemakai
Petani pasar swalayan pemakai

4.  Pelaku - pelaku ekonomi
a.    Rumah tangga Keluarga, Memiliki dua peran:
Pertama sebagai konsumen yaitu dengan membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produsen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kedua sebagai penyedia jasa faktor produksi berupa: modal, tenaga kerja, tanah dan lain-lain.
b.    Rumah tangga Perusahaan
Berupa kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat.
c.    Pemerintah
Pemerintah sebagai pelaku ekonomi dapat dilihat dari kegiatan produksi dan konsumsi. Dari kegiatan produksi pemerintah memiliki andil dalam mengelola segala yang ada di alam ini. Dari kegiatan konsumsi adalah belanja keperluan Negara, perawatan harta Negara.
d.    Masyarakat Luar Negeri
Berupa kerjasama yang baik antar Negara seperti:
          1). Memperoleh pinjaman untuk pembangunan
          2). Eksport hasil produksi
          3). Pengiriman tenaga kerja
          4). Berbagi perkembangan IPTEK
          5). Import barang

5.  Jenis-Jenis Barang
Barang adalah benda-benda yang berwujud yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Jasa adalah tidak dapat digolongkan sebagai suatu barang, karena tidak berwujud, tetapi dapat memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Berikut adalah jenis-jenis barang
a.    BARANG EKONOMI
Barang ekonomi adalah barang pemuas kebutuhan yang untuk memperolehnya memerlukan sejumlah pengorbanan tertentu yang biasanya berupa uang. Contoh: makanan, pakaian, perhiasan
b.    BARANG BEBAS
Barang bebas adalah barang pemuas kebutuhan yang tersedia hampir tidak terbatas sehingga untuk memperoleh-nya kita tidak membutuhkan pengorbanan dan dapat mengambilnya begitu saja di alam. Contoh: Udara untuk bernapas, pasir di padang pasir, es di kutub.
c.    BARANG AKHIR
Barang yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang akhir dibedakan menjadi dua golongan yaitu barang tahan lama (durable good), misalnya mobil, televisi, dsb. Dan barang tidak tahan lama (non-durable good) misalnya, makanan, sayur-sayuran, buah-buahan.
d.    BARANG MODAL
Sebagian barang dihasilkan bukan untuk memenuhi langsung kebutuhan konsumen, melainkan digunakan untuk menghasilkan barang-barang lain. Contohnya adalah mesin-mesin traktor, bangunan pabrik
e.    BARANG ANTARA
Barang-barang yang belum menjadi barang akhir dan masih akan diproses lagi sebelum dapat digunakan oleh konsumen dinamakan barang antara. Contohnya adalah besi baja, tekstil.

Sumber: Buku Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan Makroekonomi) Prathama Rahardja dan Mandala Manurung